Puisi

LUKISAN KHAYALAN
Oleh Anwar Fauzi

Ketika kugoreskan pensil diatas kertas putih,
kulukiskan indahnya wajahmu,
sambil kuputar lagu bertemakan cinta ,
membuat suasana romantis tercipta,

Kamarku yang sempit berantakan,
seolah menjadi restoran berkelas,
cahaya lampu yang terang ,
berubah menjadi 1 lilin ditengah meja makan,

Lukisan wajahmu kubayangkan adalah dirimu,
seakan kita sedang duduk berhadapan dalam 1 meja,
aku menatap indahnya wajahmu,
dan kamu menatap kebawah karena tesipu malu,

Aku dan kamu gugup untuk memulai obrolan,
sehingga suasana menjadi hening tanpa suara,
hanya ada alunan musik yang merdu,
inilah khayalan saat aku melukis indahnya wajahmu, 

UNTUK SANG KEKASIH
Oleh Untuk Sang Kekasih

Aku mencintaimu kekasih...
Tapi tak sepenuh jiwa dan ragaku....
Kestianku takkan kuberikan padamu untuk saat ini...
Tidak untuk hubungan yang tak tertulis di kitab langit ini...

Jika kau benar ingin aku dan kau menyatu...
Bersujudlah,merataplah,berharaplah,agar kita bisa bersatu dalam ikatan suci...
Berbagi duka...
Berbagi suka..
Berbagi mimpi...
Berbagi harapan...

Tidak kasih....
Aku tak ragu akan kehendak jiwamu padaku...
Aku hanya ingin berbagi jiwa dan raga,pada siapa kelak yang akan menandatangani surat perjanjian dari surga...
Agar bisa terus bersama,menapaki tangga kehidupan didunia...

Berharaplah itu kau aku......

KUCINTAI KAU DENGAN SUNAHKU
Oleh Satya Zulfiqar Ipnu

Awan mendung meyapa malamku
Dikala hati sedang merindu parasmu
Paras elok berbalut kain pelindungmu
Melindungi syahwat dari nafsu celaka

Paras yang sepanjang waktu aku tunggu
Paras yang selalu membuat aku tak sanggup menatapnya berlama-lama
Bukan aku tak bisa,aku hanya tak sanggup merendahkannya
Merendahkan paras mulia dengan mata penuh dosa

Kau tercipta dari tulang paling dekat dengan hatiku
Tempatmu sungguh mulia lagi jauh dari noda dunia
Jangan kau berkecil hati karenanya
Lebih baik kau malu didunia,daripada malu dihadapan-NYA

Sampai saat nanti tiba waktunya
Waktu aku ucapkan kata didepan saksi dan penghulu
Saat itu pula kau halal bagiku
Halal dalam segala sunah dan wajib ku

Biarlah sekarang aku hanya merindu
Merindu sosok istimewa dari Tuhanku untukku
Tugasku menjagamu dalam setiap langkahku
Melindungimu dalam setiap cobaan gelora jiwa mudamu

SENJA MERINDU
Oleh Rainy Zikri

Rona senja telah menjingga
Membias melembut diujung langit
Rinai hujan yang tersisa
Sejukkan jiwa basuh segala asa

Oh angin senja terbangkan rasa rindu ku
Lagukan symphoni rindu dalam indah mimpinya

Ku luruhkan rinai rinduku tuk mu yang merindu
Hadirkan rindu ini dalam setiap mimpinya

Disaat ku rindukan mu
Keindahan yang tercipta
Penuhi relung relung ku

Bayangkan gelak tawa mu yang ceria
Lukiskan indah mata mu yang berbinar
Damaikan risau jiwaku yang mengingat mu

Saat kau pun rindukan ku.....

KAU LULUHKAN HATIKU DENGAN JILBABMU
Oleh Satya Zulfiqar Ipnu

Malam semakin larut...
Mata pun tak dapat terpejam..
Lentera kecil menemani ku..
Disudut ruang penuh kesepian..

Ku sandarkan ujung hari ku disini..
Di antara retakan sutera penghangat kalbu..
Nafas panjang melepas beban pikiran ku..
Sekilas hadir bayanganmu di sampingku..

Ingin ku sapa lembut dengan salam ku..
Kupeluk erat dengan do'a ku..
kumanjakan kamu dengan nada-nada dzikir ku..
Sebagai tanda betapa aku menyayangimu..

Kau sentuh hatiku dengan ujung jilbabmu..
Hadirmu mu mengobati dahaga rindu ku..
Bersemi bahagia yang telah lama terkubur rasa duka..
Berguguran segala kesedihan di yang telah ada..

Rasa ini bagai air yang mengalir menuju muaranya..
Dimana aku dan kamu terseret arus yang sama..
Disana kita bersatu walau berasal dari tempat yang beda..
Memberi warna pada telaga bersemi cinta..

Usahlah berfikir jari manismu melingkar cincin dari aku atau tidak..
Yakinlah rasa sayangku melingkar erat di hati dan ragamu..
Sepanjang goresan tinta tak akan mampu memujamu..
Hamparan samudera tak akan sanggup menampung cinta dan sayangku padamu...

KARENA CINTA YANG PERSATUKAN
Oleh Candra G. Pratiwi

Pada akhirnya
Apakah semua orang akan menikah dengan pujaan hatinya?
Coba tanyakan pada kakek, nenek, bapak atau ibumu
Tidak semuanya
Mereka lebih merelakan dirinya untuk orang yang mencintainya
Dengan begitu hidupnya mungkin akan lebih damai
Walaupun mungkin dengan keterpaksaan
Mereka rela membohongi dirinya sendiri
Tetapi seiring dengan berjalannya waktu,
Mereka dapat membiasakan diri
Membiasakan untuk mencintai
Membiasakan untuk menyayangi
Membiasakan untuk mengasihi
Dan itu semua lebih indah dari segalanya

JANJI HATI
Oleh Achrom Japoera crbn

Desir angin perlahan menerpa
Ada dingin mengecup pipi
Ada dingin menyentuh hati
Diam tanpa kata mengurai aksara

Ada hening hati bercerita
Bertutur dalam sepi malam
Meluruhkan endapan lumpur jiwa
Membersihkan luka tanpa perih

Karna ada sentuhan nan lembut
Membuang kabut jelaga kalbu
Tanpa harus menoreh tanda hitam
Tlah kubentangkan kanvas langit

Hingga membatas cakrawala
Agar dapat kaulukiskan
Segala sketsa kecamuk dirimu
Agar dapat kau curahkan
segala perspektif bentuk rasa...

Agar dapat kau tuangkan citramu
Menghablur segala rona warna
Bertuturlah tentang berjuta cerita
Yang selama ini terpendam di dalam gunung api hatimu...

Jangan biarkan panasnya
Menggelegak bersama magma...
Kan kudengarkan dengan setia
Semua kisah tentang hidupmu

Karna aku tlah berjanji
Tuk memenuhi janji hati
Tuk merawat luka hatimu
Karna prasasti cinta tlah terkhianati  

NUANSA DIBALIK JILBAB
Oleh Satya Zulfiqar Ipnu

Semilir angin menyatu dalam ujung kain kesucian
Melambai-lambai menandakan takut terbawa terbang
Dibalik sulaman terpampang wajah nan rupawan
Wajah yang tercipta akibat Adam kesepian

Aku tertunduk tak sanggup lama menatapnya
Bukan karena aku tak suka padanya
Bukan pula karena aku tak menghargai kehadirannya

Tapi karena aku takut menodai kecantikan yang Tuhan berikan padanya
Aku tak ingin merendahkan mu di hadapan Tuhan ku
Sekedarnya aku memanjakan mataku
Tanpa harus mengingkari kekaguman ku atas dirimu

Sesampainya sang waktu menjadi saksi janji suci
Janji antara aku dan kamu menunaikan perintah Tuhan ku dan Tuhan mu
Itulah saatnya melanjutkan kisah cinta terciptanya adam dan hawa
Melanjutkan skenario terciptanya alam semesta

Aku harap kau tak terhinakan didunia
Supaya kelak kau termuliakan di surga
Dimana wajah rupawan dan akhlak mulia menjadi penghuninya
Dan kita bertemu kedua kalinya dalam suasana yang sempurna
  
Share on Google Plus

About Windha

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar